Pages

Wednesday, December 1, 2010

My Destiny with a Vampire (Part 2)


*Douzo*


“Neechannnn..” aku mendengar Fuyuki memanggilku, tapi aku memulai untuk menggerakkan ganggang pintu itu. “Neechannn.. kesini sebentar…” katanya lagi. Akupun meninggalkan tempat itu dan pergi menghampiri fuyuki.

“Ada apa Fuyuki??” kataku.. “Ayo kita pulang, aku lapar” katanya.. “Hahaha.. iia, iia. Nanti kita mampir ke restaurant, lalu fuyuki makan sepuasnya dah” kataku.. “Waa~ iia, nanti aku mau makan banyak. hahaha”katanya bersemangat..

Kamipun pergi dari rumah itu dan pergi ke restaurant untuk makan..


*****POV*****

“Mereka sudah pergi” kata seorang laki2 kepada seseorang yang berdiri  di dekat jendela. “Ia, aku sudah tau” jawabnya.. “kalau dia masuk ke tempat ini tadi bagaimana ya jadinya??” kata orang itu lagi. “Itu tidak mungkin terjadi. Semua sudah diatur oleh takdir” jawabnya.. “Hmm, aku mengerti.. Bagimana caramu memancing gadis itu??” kata orang itu.. “DIa orang yang baik, perhatian, perhatian dan dekat dekat anak kecil itu.. Jadi kita bisa memanfaakan hal itu. Tunggu saja ” Jawabnya…



*****POV*****

Di Syabu-syabu sukiyaki restaurant…
“waa~ perut ku sudah penuh.. sekarang aku mulai mengatuk..” katanya polos.. “Hei Fuyu, makanya jangan makan kebanyakan. Jadi kayak gini deh” kataku,, “Aaah neechan, aku mengantuk” katanya setengah sadar.. “jyah anak ini..” kataku..

“Sudah, biarkan saja.. Oia, kapan kamu mulai perbaikan tempat itu.?? ”kata Kikuta Niichan.. “Hmm… mulai besok saja,. Kalau aku kerjakan dengan 15 orang, mungkin 3 hari akan selesai. Lagipula hanya menata kebun dan mengecat ulang saja kok” kataku.. “Baiklah, biar aku bantu mencarikan orang” katanya.. “Oh tidak usah repot2 nii, Nanti aku akan langsung telpon ke tempat biasa saja. Aku bisa kerjakan sendiri. Terimakasih atas tawarannya” kataku.. “Baiklah kalau begitu. Ayo, sekarang kita pulang saja. Biar fuyuki aku yang angkat ke mobil..” katanya.. “Un~”

Keesokkan harinya, perbaikan pun dimulai. Dan menghabiskan waktu sesuai dengan prediksi. Hasilnya sangat memuaskan dan rumah ini terlihat seperti rumah mewah yang sangat asri dan indah. Rumah ini jadi ramai. Ramai dengan kicauan burung dan kepakan sayap kupu2.

Akhirnya aku tinggal disini dengan adikku. Tapi tidak untuk menetap. Hanya untuk beristirahat, refreshing, dan mengerjakan tugas kantor saja. Pemandangan disini sangat menarik, jadi walaupun aku mendapat tugas yang banyak, aku tidak merasa jenuh.



*******POV********

“Sudah hampir seminggu mereka disini. Kenapa kamu belum bertindak juga??” kata seorang laki2 yang duduk di kursi goyang…  “Aku masih ingin melihat dia yang seperti ini. Kalau aku bertindak sekarang, berarti hidupnya akan berubah drastis.” Kata seorang laki2 yang berdiri di dekat jendela yang sama waktu ini.

“Kamu memang hebat, bisa bertahan selama ini untuk mangsa seperti itu. Aku, mana mungkin bisa bertahan selama ini, mencium baunya saja aku sudah ingin langsung memakannya ” kata seorang laki2 yang baru datang.. “Maka dari itu, aku jadi pemimpin kalian. Jangan lupakan itu” kata laki2 yang berdiri di dekat jendela tadi.



*******POV*********

Hari ini aku pulang ke rumah ini. Hari hampir menjelang malam. Besok aku tidak pergi kekantor, karena masih ada tugas yang harus aku kerjakan. Setelah mandi berendam, aku pergi ke ruang tengah untuk mengerjakan tugasku. Hari semakin larut dan jam pun menunjukkan pukul 11.38 malam. Tidak terasa aku tertidur di depan laptop hitam yang ku miliki. Tertidur pulas, karena kelelahan.

 “Kau kalau tidur manis juga ya.. Kalau aku makan, apa manis juga ya??” kata seorang laki2 yang mendekati tubuhku yang tertidur pulas. “Hey kau, jangan coba2 kau menyentuh, apalagi menganggunya. Dia milikku ” kata seorang laki2 yang tiba2 datang dan dia adalah si pemimpin. “Aku hanya bergurau saja. Kau tidak perlu menganggapnya serius.” Kata laki2 itu menjauhi tubuhku..

“Aku pemimpinmu, jadi sebagai pemimpin aku tau semua karakteristik dari bawahannya. Jangan macam2 kau” katanya memperingatkan.. “hahaha, baik, baik.. Aku hanya melihatnya dari dekat saja. Bukan untuk mengambilnya. Tapi seleramu manis juga ya!! hahaha.. Dan aku ingin melihat, apa kamu bisa bertahan sampai besok..” kata laki2 itu dan langsung keluar dari ruangan dimana tempatku berada.
“Cih, dia selalu saja seperti itu. Kau juga sih, Kalau kau disini dengan posisi leher terbuka begini, kamu bisa dalam bahaya. Dasar ceroboh. Aku juga mungkin saja membunuhmu, bocah.” Katanya yang langsung mengangkatku ke kamar dan menyeluti tubuhku dengan selimut tebal hangat.


Keesokkan harinya…

“Uwaaaaheeemmm., ternyata sudah pagi.. EE? kenapa aku bisa ada disini??? Bukannya kemarin aku ketiduran di ruang tengah??? Aneh..” kataku yang keheranan sendiri..

“Oia, laptop. Dimana laptopku???” aku langsung mengecek di ruang tengah. Ternyata laptopku masih ada disana, tapi dalam keadaan tertutup. Aku bingung dan bertanya2.. Bukannya aku ketiduran disini?? Kenapa tiba2 bisa ada di kamar?? Aku hanya sendiri disini??? Lalu siapa yang membawaku ke kamar???
Aku masih binggung. Tiba2…

“Ting… Dong…” pintu berbunyi. Membuatku melupakan hal tadi sejenak. Ku buka pintu dan ternyata..
“ohayou neechan, ini aku bawakan sarapan” kata fuyuki yang membawa makanan lengkap dengan minumannya.

“Waa~ ohayou mo ne fuyuki. Doomo arigatou atas makanannya. Ayo masuk, kita makan sama2 saja” kataku.. “Iia.. Tapi, kenapa aku mencium bau yang tidak sedap ya???” katanya menyindir. “Eh?? Hehehe.. aku mungkin yang bau. Soalnya aku belum mandi.. Maklum, bangun kesiangan jadi baru bangun dech.. hehehe” kataku polos.. “Jyah neechan. Pantesan bau. Udah mandi dulu sana” katanya mendorongku tubuhku masuk kedalam rumah.. “Ah, iia, iia. Lalu makanannya???” kataku yang terlihat kelaparan. 

“Hahaha, sudah, mandi saja dulu. Biar aku yang menyiapkan makanannya. Neechan mandi yang wangi ya” katanya.. “Siap laksanakan komandan.” Kataku sambil memberi hormat.. “Ya sudah, ayo masuk sana” katanya.. “Iia.. iia., ini mau jalan.” Kataku..

Aku pun mandi sambil berendam. Habisnya aku dituntut harus wangi sich. Makanya aku banyak memakai sabun busa. Aku juga keramas. Setelah mandi aku mengeringkan rambutku yang basah menggunakan hairdryer.  Memakai parfum supaya wangi.. hehe..

Hampir 1 jam aku meninggalkan adikku.. Tiba2 terdengar suara piring yang terjatuh. Serentak aku mengingat kejadian tadi malam. Aku langsung berlari keluar kamar dan melihat keadaan adikku. Kebetulan kamarku ada di lantai atas. Maka dari itu memerlukan waktu yang lumayan lama. Belum lagi aku terjatuh di tangga.

Kakiku keseleo dan bibirku terluka dan mengeluarkan darah. Walaupun begitu, aku berusaha untuk ke dapur memastikan kalau Fuyuki baik2 saja.
Aku sampai di dapur, tapi aku tidak melihat sosok Fuyuki di sana. Aku khawatir, terjadi sesuatu dengannya. Aku terus teringat kejadian aneh kemarin malam. Aku mencari Fuyuki di seluruh rumah, dan di taman. Tubuhku berkeringat dan air mataku mengalir membasahi pipiku. Aku khawatir dengannya.

Tiba2 aku teringat dengan sebuah ruangan sebelum masuk ke sebuah ruang terbuka. Hanya tempat itu yang aku belum periksa. Aku pun ke tempat itu dan membuka pintu itu. Ternyata ruangan itu…

Ruangan itu terkunci. Aku tidak bisa membukanya. Aku gedor2 ruangan itu dan memanggil-manggil nama Fuyuki. Aku penasaran dengan apa yang ada di dalam sana. Aku berusaha mendobrak ruangan itu dengan kondisi kakiku yang cedera.
Pikiranku kacau.. Tubuhku terasa melemas.. Pada dobrakan terakhir, aku mengeluarkan sisa tenagaku. Dan akhirnya Pintu itu terbuka. Aku terkejut melihat apa yang ada di dalam ruangan itu. Ruangan itu..


Jya... XDDD

No comments:

Post a Comment