Event

Always SUPPORT for RYUTARO MORIMOTO from Hey!Say!JUMP

I made this widget at MyFlashFetish.com.

Welcome ^^

YAbu Kota Slide Pictures, Images and Photos

My Destiny with a Vampire (FINAL)

Friday, December 3, 2010
*Douzo*


“Sudah hentikan kalian berdua..” Ayah berkata dengan suara pelan.. “Tapi ayah..” katanya.. “Biarkan Jin, adikmu ini sudah dewasa, apapun yang dia pilih, itu adalah jalan hidupnya.. Nah sekarang, antarkan dia ke ruangan dimana gadis itu berada..” katanya lagi.. “Baiklah, Aku mengerti..” Jawabnya..

Aku menuju ke tempat Miyuki berada.. Ku lihat dia berbaring dibawah sinar bulan purnama.. Dia terlihat pucat dan tangannya terbalut rapih.. Tubuhnya lemas dan matanya terpejam.. Pikiranku kacau.. Apa dia mati??..

“Miyuki.. bangun miyuki.. Miyuki…” kataku sedikit menguncang tubuhnya pelan.. “Aku memang bodoh ya?? padahal aku sudah berjanji untuk melindungimu.. Tapi kenapa?? Kini aku tidak bisa berbuat apa2 untukmu..” kataku yang menangis.. Aku menangis sambil memeluk tubuh lemasnya..

“Sudahlah yabu.. Tenanglah..” Inoo mencoba menenangkan diriku.. “Aku tidak berguna.. Tubuhnya lemas.. Padahal dia sering menolongku.. Tapi aku belum pernah melakukan sesuatu padanya..” kataku..

“Walaupun dia hidup pun, suatu hari nanti dia akan mati juga.. Ingatlah, kau Vampire dan dia Manusia. Kalian memiliki perbedaan hidup.. Jadi mana mungkin kalian bisa bersatu..” Jin menjelaskan dengan agak sinis..  “Diam kau..”kataku..

“Yabu.. Kakakmu benar, suatu hari nanti aku juga akan mati. Dan sampai saat itu tiba, aku harap dosa yang di perbuat keluarga terdahuluku bisa terbayarkan” suaranya terdengar agak lemah.. “He?? Miyuki.. Kau hidup??” kataku  walau mungkin  agak terdengar samar olehnya..

“Aku belum mati kok.. Tapi mungkin akan mati” katanya semakin melemas.. “Tidak, kau tidak boleh berbicara seperti itu.. Kau pasti hidup.. Aku janji.. Kali ini aku benar2 akan menepati janjiku padamu..” aku mulai cemas dengan keadaannya.. “Hmm.. tidak apa!! Aku---” dia kehilangan kesadaran untuk yang kedua kalinya.. aku mulai panic lagi..

“Inoo, tolong Miyuki.. Cepatlah..” AKu bergegas membaringkan Miyuki kembali.. Aku membiarkan Inoo memeriksa Miyuki yang terlihat semakin pucat.. Raut wajah Inoo pun meragukan kalau Miyuki baik2 saja..  Dia berbicara..
“Sepertinya dia kehilangan 80% darah atau setara dengan 4 liter darah dari tubuhnya. Manusia normal memiliki 5 liter darah pada tubuhnya.. Kalau terus dibiarkan, dia bisa mati..” katanya..

“Bukannya dia memiliki darah yang tak terbatas??” Tanya Hika.. “Iia memang.. Tapi kondisi tubuhnya tidak memungkinkan dia melakukan pemulihan secepat itu..” jawabnya.. “Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkannya??” tanyaku mulai panic.. “Hanya satu cara, transfuse darah.. dan hal ini hanya ada di wilayahnya tepatnya di rumah sakit..” Jawabnya..

“Kalau begitu ayo kita bawa kesana..” kataku.. “Tapi kita tidak bisa keluar dari ruamh itu kan.?? Bagaimana caranya kita bawa dia kesana??” tambah hika.. “Tenang saja, kita telpon Fuyuki.. Suruh dia membawa dokter pribadi ke rumah disertai dengan peralatan lengkap..” jelasnya.. “Ayo kita pergi secepatnya..” kataku..

Kami sampai di rumah tempat kami biasa berada.. Setelah beberapa menit.. Adik Miyuki, Fuyuki datang dengan membawa dokter berperalatan lengkap.. Fuyuki bertanya kenapa Kakaknya bisa seperti ini. Aku tidak bisa menjawab dengan sempurna. Tapi berkat inoo yang mengerti dengan hal ini menjelaskan, sehingga baik Fuyuki dan para tim medis mempercayainya..

Sudah hampir 5 hari miyuki seperti ini.. Kemudian 8 hari.., 11 hari.. dan akhirnya 2 minggu Miyuki masih dalam kondisi seperti ini..



*********POV (Miyuki)********

Gelap.. Apa ini?? Aku tidak bisa melihat apapun.. Apalagi merasakan jari tangan maupun kakiku.. Tempat ini gelap sekali.. “Miyuki, ayo sadarlah.. Aku merindukanmu yang tersenyum manis padaku.. Wajahmu yang memerah karnaku, dan tawamu yang memeriahkan tempat ini.. Aku merindukanmu yang seperti itu..” apa itu?? Aku mendengar suara seseorang memanggilku.. siapa??

Siapa yang memanggilku?? Apa itu?? Cahaya apa itu?? Aku sepertinya melihat ada seseorang berdiri disana.. Siapa?? Siapa disana?? Dia mengulurkan tangannya padaku.. Aku berusaha untuk meraih tangan itu.. Kini aku bisa melihat dan merasakan tubuhku.. Aku ingat laki2 itu.. dan..

Mataku terbuka.. Dia memelukku.. Yabu memelukku seolah olah dia tidak akan melepaskan pelukannya.. “Yabu..”  aku pun membalas memelukknya.. Ini bukan mimpi kan?? “Miyuki.. Akhirnya kau sadar juga.. Aku sangat mengkhawatirkanmu.. ” dia menangis.. Ini pertama kalinya aku melihatnya menangis.. “Aku juga merindukanmu melebihi apapun.. tapi ini dimana??” tanyaku.. “Kita sudah ada di rumah.. Ini kamarmu..” jawabnya..

“Eh? Kalau di rumah, kenapa kau masih disini?? Seharusnya kau sudah di Rumah dan tinggal bersama keluargamu kan??” kataku.. “Sebelumnya teremakasih telah mengorbankan dirimu demi aku.. Tapi sesungguhnya aku tidak suka kau melakukan itu.. Aku menolak untuk kembali kesana.. Bukannya aku tidak menghargai pengorbananmu, tapi sekali diasingkan tetap akan menjadi yang terasingkan..” katanya jelas sekali terdengar di telingaku..

“Bodoh.. Padahal kau sudah diijinkan kembali lagi bukan?? Kenapa kau menolaknya??” kataku kesal.. “Habisnya ada yang mengikatku disini.. Jadi aku tidak bisa kembali lagi..” katanya.. “Eh? Siapa yang mengikatmu?? Biar aku yang lepaskan..” aku serentak mengubah posisiku yang tadinya berbaring menjadi duduk.. “Kau sendiri yang mengikatku..” katanya..

“eh?? Aku??? Masa?? Mana pernah aku mengikatmu..” kataku.. “Haha.. iia, Kau mengikat hati dan pikiranku.. Lalu kau mengisinya dengan canda, tawa, marah, sebal, jengkel, sedih, dllnya.. ” katanya.. “Apasih..” aku tersipu malu.. “oia, mukamu yang seperti ini juga.. Hihihi” tambahnya lagi.. “Iisss… jangan buat aku seperti ini.. Darahku jadi naik ke muka nih..” wajahku semakin memerah.. “Hihihi.. aku suka saat2 seperti ini.. Kau makin manis” katanya..

“…… Aku juga suka.. Tapi nantinya juga aku akan mati.. ” aku teringat kata2 Jin.. “Miyuki…” dia lagi2 menciumku.. Kali ini lebih lama dari biasanya.. Rasanya jantungku mau meledak saja.. Aku tidak kuat.. Aku melepaskan diri darinya..

“Kenapa?? Ada yang salah??” tanyanya.. “Tidak, Aku hanya berpikir, apa aku siap kalau nanti aku akan berpisah denganmu??” aku menunduk.. Aku tidak bisa menatap wajahnya..

“Apa ini artinya kau menerima keseriusanku waktu itu??” tanyanya.. “Un~, tapi aku takut tidak bisa bertahan lama untukmu..” jawabku.. “Baiklah aku mengerti.. Aku akan melakukannya untukmu.. Tapi tunggu sampai kondisimu membaik..” jelasnya..

“Apa?? Apa yang akan kau lakukan padaku??” aku belum paham maksudnya.. “Aku akan mengubahmu sama sepertiku.. Kekuatanku sudah tidak terbelenggu lagi.. Berkatmu, tanda itu telah hilang.. KIni aku Vampire murni.. Tapi kalau kau mau..” jelasnya.. “Aku mau.. Kalau itu bisa membuatku terus bersamamu..” kataku bersemangat.. “Tapi aku vampire murni sekarang.. Kalu aku mengigitmu, kau akan menjadi sama sepertiku.. Pola makanmu juga akan berubah.. Apa kau siap??” katanya.. “Berarti makananku darah ya?? Gleekk” aku menjadi sedikit ragu..

“Un~ ” katanya.. “Maaf mengganggu.. Tapi aku bisa membantu agar perubahanmu tidak sempurna.. Kau bisa berumur seperti kami, Hanya saja pola makanmu akan tetap seperti manusia.. Jadi kau tidak usah khawatir” Inoo tiba2 masuk ke kamarku..

“Benarkah??” tanyaku.. “Hai..” jawabnya sambil tersenyum.. “Waa~ doumo arigatou Inoochii” kataku.. “Hahaha.. berarti disini akan bergabung Vampire anti darah ya.. Wakakakaka” Hika datang dengan sindiran kepadaku.. “Iis kau ni.. Datang2 sudah menyindir..” kataku kesal..

“Lalu aku harus bilang apa??” tanyanya.. “Terserah, asal jangan menyindir” kataku.. “Aku sudah terbiasa seperti ini..” katanya sambil mengacak acak rambutku.. “Iih, apasih” aku merapihkan rambutku..

Seminggu kemudian, aku sudah pulih benar.. Dan proses perubahanku pun dimulai dengan sedikit modifikasi dari Inoo.. Prosesnya hanya pencampuran darahku dengan darah Yabu.. Proses ini merupakan proses tak sempurna.. Maka perubahanku juga tidak sempurna.. Aku masih seorang manusia, tapi hidup seperti vampire..

“Yapz.. sudah cukup” Inoo menghentikan Yabu.. seolah olah proses telah berakhir.. “Akhirnya kau jadi sepertiku juga” katanya.. “Un~, aku senang akhirnya bisa bersama denganmu” kataku.. “Aku juga senang, kalau takdirmu memang untuk bersamaku.. Jadi, Ini ucapan selamat dariku..” dia menciumku lagi.. Dia menciumku di hadapan yang lainnya.. “Aaaa, apasih.. Disini kan banyak orang” kataku tersipu malu.. “HAhaha.. tidak apa.. Lagipula mereka sudah tau, kalau kau adalah milikku..” katanya lagi..

“Iia, itu betul” Inoo menambahnya.. “Secepatnya menikah ya” tambah hika.. “Banyak2 punya anak, biar disini ramai” tamabah daiki dan yuya.. “IIa tuh” tambah yang 7 vampire ramai..  “Kalian apa2an sih” wajahku makin memerah.. “Hahah.. Iia.. iia., kami akan cepat2 menikah..” dia malah ikut2an..

“Apa2an sih..” kataku.. “Sinikan wajahmu..” dia lagi2 menciumku.. “Kita akan bersama selamanya dan kita buat Yabu2 serta Miyuki2 kecil..” katanya.. “Un~” kataku..

Akhirnya akhir hidupku disini.. Aku tidak menyangka akan seperti ini.. Aku sangat senang, karena aku bisa hidup dengan orang yang aku cintai. Walaupun harus merubah statusku menjadi seorang vampire. Karena inilah TAKDIR-ku..



Lagi2 gaje ending..
hohoho    
hope you like it

0 comments:

Post a Comment